SEJARI TELUNJUK
Menjelang mentari lelap
Dan bertitah kepada rembulan untuk marakkan malam
Ia tersandar dipelepah niur yang menggunung
Nikmati dendang jangkrik
dengan setarik parang di genggam kanan
Tertatih hengal, mata sayu bergegas pulang
Setelahnya.
Peluh yang menggumpal hampir setara telur
Jatuh juga terhempas membasahi tanaman
yang merata ditanam tempo-tempo lewat.
Sepatu bot yang telah koyak sejari telunjuk,
Begitu menganga menyuap duri-duri dari ampas
lepas tebas.
Lelahnya ia tak setara dengan hak makmurnya.
Kicau jeda dari jarum jampun jarang terngiang olehnya.
Mulai angkat kepala,
Melepas diri dari peraduan mimpi,
maka mulai pula terjun, beradu pada alam.
Ia adalah si seseorang dari kita.
Ridwan Ah.Rid
(Pulau Palas. 07,08 Juli 2013)
0 Komentar