Aktivitas Pendidikan dan Sunnah Nabi | Dr. Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I

Ada dua bidang keilmuan yang paling banyak dimasuki oleh konsep Yahudi yaitu Pendidikan dan Psikologi”. Inilah ungkapan Syekh Muhammad Qutub yang sangat mengejutkan. Banyak teori-teori dalam pendidikan kita dewasa ini yang sebenarnya tidak diterima oleh Islam akan tetapi terpaksa kita pakai sebagai teori dalam ungkapan pembelajaran baik di sekolah maupun di dunia akademik.  Saya ingin menyebutkan beberapa nama tokoh yang tidak asing dalam dunia akademik kita dewasa ini:

 

Ivan Petrovich Pavlov.  Lahir 14 September 1849 di Ryazan Rusia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjan kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Karya tulisnya adalah Work of Digestive Glands(1902) dan Conditioned Reflexes(1927). Classic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap Anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Teori Pavlov ini disimulasikan untuk pendidikan anak dimana anak belajar dengan stimulus dalam membangkitkan motivasinya.

 

Pertanyaannya;

Setujukah anda (sebagai orangtua) disamakan anak anda dengan anjing?.

Tentu jawabannya TIDAK. Sebab Islam menganggap Manusia adalah makhluk paling MULIA.


JJ. Rosso yang dikenal sebagai ‘Bapak Perkembangan di Barat’ yang menulis tentang perkembangan manusia. Memiliki 5 orang anak akan tetapi seluruhnya ia buang tanpa bertanggung jawab untuk mengasuhnya dan diumur 33 tahun menghamili tukang cuci.

 

Pertanyaannya;

Orang yang membuang 5 orang anaknya lalu menghamili tukang cuci, membuat konsep pendidikan dan perkembangan anak. Bisakah diterima menurut anda?.  Saya persilahkan bagi anda untuk menjawabnya dengan menggunakan pendekatan apapun (Agama/ logika).


Johann Heinrich Pestalozzi (seorang pendidikyang mempelopori sistem pendidikan(pedagogue) baru di Swissdan dikenal sebagai Pendiri SekolahDasarModern).  Pestalozzi lahir pada tanggal 12 Januari1746di Zürichdan meninggal pada tanggal 17 Februari1827di Brugg. Ayahnya seorang dokter, yang meninggal pada saat Pestalozzi berumur 6 tahundan sejak itu dia diasuh oleh ibunya. Pada masa kecilnya, Pestalozzi merupakan anak yang tidak begitu tertarik dengan tugas-tugas belajar yang menggunakan metode menghafal di sekolah, tetapi dia lebih berminat dengan tugas-tugas yang menggunakan daya imajinasi.

 

Pertanyaannya;

Pernahkan anda mendengar istilah di masyarakat; “menghafal tidak ramah otak” atau “Biar Nakal asal Pintar”?, atau “Tidak perlu Hafal yang penting Analisa”?.

Tahukah anda akar dari statmen di atas didasari dari dari konsep ‘Pestalozzi’ melalui sekolah dasar (SD) pertama yang dibuatnya yang sangat membenci hafalan.


Tahukah anda pula bahwa Pendidikan Awal dalam Islam adalah MENGHAFAL. Bagaimana orang bisa melakukan ANALISA terhadap satu objek sementara dia tidak paham (hafal) terhadap objek tersebut dalam dirinya. Lalu satu renungan, mengapa saya tidak bisa menterjemahkan kitab اصول التربية الاءسلآمية’ karya Syekh Said Ismail Ali?,. jawabannya adalah karena kita tidak menghafal 10.000 kosakata arab dikepala.


Andai kita hafal maka tidak sulit untuk melihat makna yang terkandung atau tersirat dalam kitab itu. Kalau saya bertanya kembali, siapakah orang terpintar di bangsa ini?,. tentu banyak jawaban yang berbeda dari anda, akan tetapi saya memilih satu nama yaitu Prof. Dr. BJ. Habibie,. Tahukah anda bahwa ia mampu menghafal 1000 nomor telpon/handphone dalam satu hari. Yang ingin saya tekankan adalah menghafal sangat penting dan ramah otak.


Lawrance Kohlberg. Ia menjabat sebagai profesor di Universitas Chicago serta Universitas Harvard. Ia terkenal karena karyanya dalam pendidikan, penalaran, dan perkembangan moral. Bahkan ia disebut sebagai ‘Bapak Moral’ di Barat.  Kohlberg tertular sebuah penyakit tropis pada 1971 ketika ia melakukan pekerjaan lintas budaya di Belize. Akibatnya, ia bergumul dengan depresidan penderitaan fisik selama 16 tahun kemudian. Pada 19 Januari 1987, ia meminta cuti satu hari dari Rumah Sakit Massachusetts tempat ia dirawat, lalu pergi dengan mobilnya ke pantai, dan kemudian bunuh diridengan menenggelamkan dirinya di Samudera Atlantik. Umurnya 59 tahun ketika ia meninggal dunia.

 

Pertanyaannya:

Maukah anda disuruh oleh Lawrance Kohlberg untuk mencuri jika itu jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah?, atau Setujukah anda, bahwa Bunuh Diri adalah moral terbaik untuk menyelesaikan masalah? .. Agama apapun anda, silahkan jawab dengan menggunakan pendekatan apapun.


Inilah sebagian dari tokoh-tokoh pendidikan dan perkembangan Barat yang membuat penelitian pendidikan dengan menggunakan materi apa saja sekehendaknya. Menggunakan media (Anjing, Tikus, Merpati Dll). Mengapa mereka membuat penelitian dengan menggunakan media-media tersebut, maka jawabannya adalah Karena mereka (orang Barat) tidak memiliki acuan dalam membuat konsep pendidikan.

 

Islam sebagai agama yang sempurna memiliki akar yang kuat dan handal dalam membuat sebuah konsep pendidikan yaitu al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.  Oleh sebab itu rujukan awal umat Islam dalam melakukan seluruh aktivitas kehidupan baik dari aspek pendidikan, politik, ekonomi, sosial adalah al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW.

 

Ini bukan berarti bahwa kita adalah orang ANTI BARAT akan tetapi hanya sebagai penekanan bahwa tidak semua teori Barat bisa diterima dalam Islam. Islam menginginkan; sesuatu tersebut berangkat dari yang baik, melahirkan yang baik dan memberikan kebaikan pada alam semesta. Jika saya analogikan pada kajian fiqih; harta yang haram (buruk) lalu dibuat untuk membangun masjid (perbuatan baik), apakah bisa diterima dalam Islam, saya yakin anda semua akan menjawab TIDAK BISA. Atau sebaliknya; anda punya harta halal, lalu dibuat untuk membangun diskotik (tempat angkara murka), saya yakin anda semua akan menjawab TIDAK BISA. Nah, inilah konsep Islam. Oleh sebab itu kita mesti cerdas dalam memilih landasan atau pijakan dalam mendidik dan aktivitas kehidupan.

          

Syekh Sayid Ismail Ali dalam bukunya ‘اصول التربية الاءسلآمية’ bahwa beliau menekankan akan pentingnya mengikuti sunnah Rasulullah SAW setiap waktu dalam kehidupan. Pendidikan Islam harus berdasarkan pada landasan Sunnah, artinya perilaku mendidik dalam Islam harus mengikuti sistimatika sunnah Rasulullah SAW, dimulai dari proses pendidikan awal hingga akhir. Kepentingan tersebut tidak hanya diungkapakan melalui landasan al-Qur’an akan tetapi juga hadits. Banyak tersebar ayat-ayat dalam al-Qur’an yang menyebutkan keharusan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

Firman Allah SWT:


"(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar. (14). Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan". (QS. An-Nisaa:13-14).


"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. dan Barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS. An-Nisaa:80).

 

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata” (QS. Al-Ahzab:36)


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah" (QS. Al-Ahzab:21)


Hadits Rasululah SAW:

“Aku tinggalkan dua perkara untuk kalian. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku.” (HR. Abu Hurairah).


”Sesungguhnya sebenar-benar ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam sementara seburuk-buruk perkara adalah hal-hal yang diada-adakan, dan setiap hal yang diada-adakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu adalah sesat dan setiap kesesatan itu berada di neraka.”  (HR. an-Nasa`i)


“Orang yang berpegangan kepada sunahku pada saat umatku dilanda kerusakan maka pahalanya seperti seorang syahid.”  (HR. Ath-Thabrani)


“Berpegangteguhlah kalian dengan Sunnah-ku dan sunnah para Khulafa Rasyidin yang mendapat petunjuk (setelahku).”  (HR. Al-‘Irbadh bin Sariyah)


“Hendaklah kalian berpegang teguh kepada sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk (Allah). Peganglah kuat-kuat sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah ajaran-ajaran yang baru (dalam agama) karena semua bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)


“Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku maka dia bukan golonganku.” (HR. Bukhari)


Kesimpulan : Berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah diperintahkan oleh Allah dalam Kitabullah, dan Rasul-Nya dala hadits-hadits beliau, sehingga jika kita berpegang kepada Kitabullah, secara otomatis kita wajib berpegang kepada Sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wasalam, hal ini menunjukkan perintah berpegang kepada sunnah bersamaan dengan Kitabullah adalah sangat kuat, bahkan seandainya tidak ada satu hadits pun yang memerintahkan hal ini, cukuplah perintah ini kita dapatkan dari Al-Qur’an.


Oleh sebab itu keterkaitan aktivitas pendidikan terhadap sunnah sangatlah kuat, Sunnah menjadi barameter dalam semua aspken kehidupan. Sebab sistem dan konsep pendidikan Islam yang merupakan hasil dari perilaku dari seluruh kehidupan Rasulullah merupakan sistem/ konsep terbaik dimuka bumi. Sehingga ummat Islam harus meluangkan waktunya untuk mengkaji dan menganalisa sebelum mengambil atau datang kepadanya sesuatu yang baru selain dari Rasulullah SAW.

 

Saya menduga kerasa bahwa kemunduran umat Islam saat ini dari  bidang Pendidikan maupun Politik, Ekonomi, Sosial & Budaya adalah disebabkan karena jauhnya ummat dari perilaku al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. 

  

Kekalahan ummat Islam dalam perang Uhud memberikan pelajaran besar untuk ummat Islam saat ini. Setelah sampai di bukit Uhud, Nabi Muhammad segera mengatur strategi dan taktik berperang. Lima puluh orang ahli panah yang dipimpin oleh Abdullah bin Jahir ditempatkan di atas bukit untuk menghadang pasukan kafir yang akan lewat. 

Rasulullah berpesan kepada mereka agar tidak meninggalkan tempat, apa pun yang terjadi dan dalam kondisi bagaimana pun sampai ada komando berikutnya dari beliau. Pasukan penyerang dan pasukan berkuda ditempatkan di bawah bukit dalam keadaan siaga penuh. Tapi apa yang terjadi karena tergiur dengan harta perang di bawah akhirnya mereka melanggar perintah Nabi agar tetap berjaga di atas bukit. Sehingga pasukan pemahan kafir menggantikan posisi pasukan pemanah Muslim, sehingga perang berakhir dengan kekalahan disisi Islam.

 

Para ulama menganalisa kejadian ini dan memberikan pendapat yaitu “Karena SATU perintah Nabi saja di langgar oleh muslim saat perang Uhud, begitu besar kekalahan ummat Islam, bagaimana dengan pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan ummat Islam saat ini akan perintah Nabi”.  Oleh sebab itu kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW adalah solusi terbaik yang tidak akan ditemukan pada seluruh litertur lainnya dalam mengatasi semua problematika kehidupan masa kini baik itu aspek pendidikan, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Wallahu’alam.

 

Posting Komentar

0 Komentar